Rabu, 20 Januari 2016

ILMU BUDAYA DASAR (paper 15)




Manusia dan Kegelisahan


Pengertian Kegelisahan

            Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
            Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.


Macam-macam Kecemasan

            Sigmund Freud, ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
      a.       Kecemasan objektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
      b.      Kecemasan neoritis (syaraf)
Kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1)   Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangan sendiri, atau takut  akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
(2)   Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutinya.
(3)   Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan super ego melarangnya.
      c.       Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.


Sebab-sebab Orang Gelisah

            Apabila kita kaji, seba-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.


Contoh Kegelisahan

            Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup dan hak nama baik. Kalau misalnya, kentongan dipukul terus menerus dan disambung bersaut-sautan makin lama makin dekat, tentu orang-orang akan gelisah. Apakah yang akan terjadi?, meskipun berita peristiwa belum ada, tetapi yang jelas itu merupakan tanda bahaya.
            Seseorang yang tidak biasa bernyanyi atau bicara disepan umum, sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah, gemetar dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.


Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan

            Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.


Contoh-contoh Mengatasi Kegelisahan

            Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
            Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran ; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimana yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya. Kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman didunia ini menyenangkan.
            Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh, kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.


Pengertian Keterasingan

            Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata dasranya adalah asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.


Pengertian Kesepian

            Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.


Sebab-sebab Terjadinya Kesepian

            Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.


Contoh-contoh Orang Kesepian

            Anis adalah anak yang pintar, namun dikelasnya ia tidak memiliki teman sebangku, meskipun dia pintar, tapi banyak teman kelasnya yang bertanya pada orang yang tidak lebih pintar darinya. Tak ada yang mengajaknya jajan atau makan bekal bersama, jika ada kerja kelompok, kelompok Anis adalah kelompok paling diam, tidak ada yang aktif, semua segan dengan Anis, mereka takut salah bicara di depan Anis. Jika Anis punya masalah ia hanya bisa bercerita pada kakaknya di rumah. Dia sangat kesepian, karena sikapnya yang terlihat angkuh.
            Ceria anak yang kaku, dia sulit untuk bergaul, bertemu teman baru, berbicara dengan orang baru, dia sangat kesulitan dengan hal-hal itu. teman-temannya bingung harus bagaimana menghadapi Ceria yang sikapnay tidak seperti namanya. Sebenarnya teman-temannya tidak berniat untuk menjauhi Ceria, namun karena sikapnya yang kaku, teman-temannya memilih untuk membiarkan Ceria. Ceria kesepian karena sikapnya.


Pengertian Ketidakpastian

            Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.


Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian

            Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru.
            Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti :
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingi menjatuhkan dia.

2.      Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya. Misalnya, phobia kucing.

3.      Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali. Contohnya, keinginan untuk minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa, keinginan minumnya tak dapat dibendung.

4.      Histeria
Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain. Misalnya, ketika seseorang menerima kabar bahwa orang yang dikasihinya meninggal, orang tersebut berteriak-teriak lalu pingsan.

5.      Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ada tiga macam :
(1). Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
(2). Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauh juga.
(3). Delusi melankolis : merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.

6.      Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakaian obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatannya itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).

7.      Keadaan emosi
Dalam keadaaan tertentu, seseorang sangat terpengaruh oleh keadaan emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, tertawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, termenung dan menyendiri.


Kesimpulan 

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.
Macam-macam Kecemasan. Sigmund Freud, ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
Apabila kita kaji, seba-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata dasranya adalah asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.
Biasanya orang yang merasa terasing akan merasa kesepian.
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti sunyi atau lengang, tidak berteman.
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti : Obsesi, Phobia, Kompulasi, Histeria, Delusi, Halusinasi dan Keadaan emosi.


Daftar Pustaka 

Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1994. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 simple stories. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase