Rabu, 26 Oktober 2016

INTERNET : SEJARAH, ASPEK PSIKOLOGI & DEMOGRAFI SERTA DAMPAK BAGI MAHASISWA



PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI



SEJARAH INTERNET

Sejarah internet berawal dari percobaan yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Mereka ingin menciptakan sebuah jaringan komputer yang terus-menerus dapat berfungsi, walaupun dalam bencana besar, seperti perang nuklir. Jika salah satu bagian dari jaringan hancur atau rusak, bagian lain dalam sistem jaringan tersebut masih dapat berfungsi. Jaringan tersebut kemudian dikenal sebagai ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yang menghubungkan para peneliti dalam bidang sains dan pendidikan di Amerika Serikat.
Pada akhir tahun 1969, ARPANET berhasil membangun jaringan komputer pertama antara University of California, Los Angeles dan Stanford Research Institute. Kemudian, menyusul University of Utah dan University of California, Santa Barbara dengan bandwidth 50 kbps (kilo bit per second). Sejak saat itu ARPANET berkembang sangat cepat dan pada tahun 1981, jumlah host(komputer yang tersambung ke jaringan ARPANET) bertambah menjadi 213 host. Setiap 20 hari terdapat penambahan satu host.
Pada tahun 1984 diperkenalkan Domain Name System (DNS) sebagai sebuah sistem yang berguna untuk mengidentifikasi badan atau institusi yang mengelola host (komputer server yang mengelola dokumen Web). Pada saat itu terdapat enam domain utama, yaitu edu (education), mil (military), com (commercial), org (organization) dan net (network resources).
Pada tahun 1988, Robert Morris menciptakan Internet worm, yaitu sejenis program virus Internet yang dapat menggandakan diri di Internet sehingga membebani kerja komputer host. Pada tahun ini juga ditemukan program Internet  Relay Chat oleh Jarkko Oikarinem, yaitu sebuah program yang memungkinkan komunikasi dengan teks (sekarang dikenal sebagai program Chatting).
Pada tahun 1989, Tim Barners Lee dari Inggris berhasil menemukan sistem yang memungkinkan para ilmuan saling berbagi dokumen (cikal bakal Web) dengan menggunakan teknik Hyperlink. Sebuah bentuk teks yang memiliki link dan berfungsi membawa pengguna kepada dokumen lain. Pada tahun itu jumlah host di Internet sudah lebih dari 100.000 host.
Pada tahun 1991, Paul Lindner dan Mark P. McCabill menciptakan program Gopher yang memungkinkan para pengguna Internet untuk melakukan pencarian dokumen di Internet, meski masih terbatas pada pencarian dokumen berbentuk teks saja. Pada tahun itu juga WWW (World Wide Web) diluncurkan pertama kalinya oleh CERN di Jeneva Swiss. Pada saat itu juga diciptakan bahasa HTML (Hyper Text Markup language).
Pada tahun 1993, NSF (organisasi riset Amerika), mendirikan InterNIC yang bertugas untuk menyediakan layanan Internet. Penyedia layanan pendaftaran domain (dikelola oleh Network Solutions Inc.), layanan directory dan database (dikelola oleh AT&T) dan layanan informasi (dikelola oleh General Atomics/CERFnet). Pada tahun yang sama sebuah browser grafis tingkat tinggi (yang disebut NCSA Mosaic) diciptakan oleh Marc Andreessen dan Eric Bina.
Pada tahun 1994, semenjak diciptakannya browser pada tahun sebelumnya, popularitas Web mulai melambung, apalagi disusul kemunculan Netscape dan Navigator. Pada tahun ini juga diluncurkan sebuah situs komersial yang dilengkapi dengan mesin pencari (search engine), yaitu YAHOO (yet another hierarchial officious oracle).
Perkembangan Internet dan layanan-layanan didalamnya sangat luar biasa. Setiap orang dapat memanfaatkan Internet untuk menemukan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan segala kemudahannya. Pada masa mendatang istilah Evernet akan menggantikan Internet seiring dengan meluasnya teknologi wireless, broadband dan telepon Internet. Hal ini berarti pengguna Internet dapat melakukan akses Internet secara bergerak (mobile), berkecepatan tinggi dan berbiaya murah.
(di masa ini, orang –orang dengan mudahnya dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun melalui handphone / smartphone.  Hampir semua informasi yang kita inginkan dapat kita temukan di Internet.)


SEJARAH INTERNET DI INDONESIA
Jaringan komputer masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 1980 an. Jaringan ini menghubungkan 5 Perguruan tinggi yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Terbuka, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November. Jaringan ini tidak berkembang karena kurangnya infra struktur yang memadai. Berikut ini perkembangan internet di Indonesia.
Tahun 1986-1987
Tulisan-tulisan awal mengenai Internet di Indonesia berasal dari kegiatan di radio amatir, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood dengan komputer Apple II, belasan mhasiswa ITB mempelajari paket radio pada band 40 m yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP. Para pelaku radio amatir Indonesia mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS), yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang menghubungkan banyak “server” BBS radio amatir seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.
Tahun 1989-1990
Berawal dari mailing list pertama yaitu indonesia@janus.berkeley.edu, diskus-diskusi antara mahasiswa-mahasiswa indonesia di luar negeri, pemikiran alternatif beserta kesadaran masyaakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang pesat, terutama d ihost server ITB dan egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas internet di Indonesia.
Pada awal tahun 1990, komunikasi anatara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3, dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan radio amatir ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie berukuran sekitar 2 meter, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir.
Tahun 1992-1994
Teknologi paket radio TCP/IP yang diadopsi oleh BPPT, LAPAN, UI dan ITB kemudian menjadi tumpuan Paguyuban Net. AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) menggunakan IP Pertama yang di internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.
BPPT mengoperasikan gateway paket radio yang bekerja pada band 70 cm dengan menggunakan PC 386 dan sistem operasi DOS yang menjalankan program NOS yang digunakan sebagai gateway paket radio TCP/IP.
Tahun 1994-1995
Pada tahun 1994, mulai beroperasi ISP kompersial pertama di Indonesia yaitu IndoNet. Sambungan awal ke internet dilakukan dengan menggunakan dial up oleh IndoNet. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai metode teks dengan shell account, browser lynx dan e-mail client pine pada server AIX. Mulai 1995, beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser lynx di Amerika Serikat, pemakai internet di Indonesia baru bisa mengakset Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). Sejak tahun 1994, internet masuk ke Indonesia dengan Top Level Domain ID (TLD ID_ primer yang dibangun di server UUNET USA. Selanjutnya dipindahkan ke server ADFA. Domain tingkat dua atau second level domain dibangun pula untuk mendaftar domain web.id, my.id, ac.id, or.id, sch.id, go.id, co.id, .id. Untuk terkoneksi ke jaringan internet diperlukan penyedia jasa layanan akses internet yang disebut ISP (Internet Service Provider). ISP Pertama di Indonesia adalah IPTEKnet yang terhubung ke internet dengan kapasitas bandwidth 64 kbps. Bandwidth yaitu istilah yang menunjukan kapasitas media dalam membawa informasi. Bandwidth digunakan dalam banyak hal misalnya telepon, jaringan kabel, sinyal frekuensi radio dan monitor. Bandwidth diukur dengan putara per detik (cycle per second) atau hertz (Hz), tetapi dapat juga digunakan dalam ukuran bit per second(bps).
Di Indonesia, ISP resmi yang memperoleh izin dari Kemenkominfo berada dibawah naungan APJII yaitu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. APJII terbentuk pada musyawarah nasional yang pertama pada 15 Mei 1996, yang tugas nya melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan jaringan internet di Indonesia. Program-program tersebut adalah:
  1. Tarif Jasa Internet.
  2. Pembentukan Indonesia-Network Information Center (ID-NIC).
  3. Pembentukan Indonesia Internet Exchange (IIX).
  4. Negosisasi tarif jasa infrastruktur jasa telekomunikasi.
  5. Usulan jumlah dan jenis provider.

ASPEK PSIKOLOGI DAN ASPEK DEMOGRAFIS PENGGUNA INTERNET



Aspek Demografi Pengguna Internet

Berikut akan dijelaskan secara singkat apa itu demografi.
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek manusia baik 
dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari berbagai sumber dinyatakan bahwa John Graunt (1662) merupakan tokoh utama dibalik lahirnya demografi. Demografi mencakup beberapa aspek diantaranya
1.Populasi Penduduk. 
Pada dasarnya demografi merupakan studi tentang populasi penduduk. Mempelajari populasi penduduk berarti akan berurusan dengan aspek kuantitas atau jumlah penduduk.
2. Pengelompokan Penduduk.
Pengelompokan penduduk merupakan upaya pemilahan/komposisi penduduk berdasarkan variabel-variabel tertentu misalkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, agama, kasta dan lainnya. 
3. Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk pada dasarnya berkaitan dengan aspek geografi atau wilayah tempat bermukimnya suatu penduduk. Perhitungan distribusi penduduk mencakup kepadatan penduduk dan persentase penduduk per wilayah.
4. Kelahiran
5. Kematian
6. Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dalam arti melewati batas teritorial wilayah.
7. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu bagai dari kependudukan karena pada dasarnya manusia memiliki profesi tertentu dalam menjalankan kehidupannya. 
8. Kelembagaan Penduduk
Kelembagaan penduduk berkaitan dengan keluarga dan pernikahan.
9. Kebijakan Penduduk
Kebijakan kependudukan sangat erat dengan peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan.


Berikut merupakan grafis demografi pengguna Internet di Indonesia menurut CNN ditahun 2015.

  • Dari grafis di atas dapat diketahui bahwa jumlah pengguna Internet paling besar berada di pulau Jawa yaitu 52 juta pengguna, pulau Sumatera sebanyak 18,6 juta, Kalimantan 4,2 juta, Sulawesi 7,3 juta, Papua, Nusa tenggara dan Maluku 5,9 juta.

  • Dari segi status sosial yang paling banyak menggunakan internet adalah karyawan atau wiraswasta sebanyak 55%, mahasiswa 18%, ibu rumah tangga 16%, tidak bekerja 6% dan pelajar 5%.

  • Dari rentang usia pengguna Internet, yang paling besar presentasenya adalah usia 18-25 tahun sebanyak 49%, usia 26-35 tahun sebanyak 33,8%, usia 36-45 tahun sebanyak 14,6%, usia 46-55 tahun sebanyak 2,4% dan usia 55-65 tahun sebanyak 0,2%.

  • Pengguna 85% mengakses Internet dengan telepon seluler, 32% dengan laptop/notebook, 14% mengakses dengan PC Dekstop dan 13% dengan tablet.

  • 5 hal yang paling sering diakses pengguna Internet Indonesia adalah sosial media, pesan instan, baca berita, cari data dan informasi serta streaming video. 


Aspek Psikologi Pengguna Internet

Banyak sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan karakteristik seorang indvidu. Saat ini banyak sekali jejaring sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain-lain. Banyak orang  yang mengunakan identitas palsu atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif dari salah satu jaringan sosial. Antara lain faktor-faktor yang membuat seseorang mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya, dan menjaga repotasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya didunia maya, tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya. Karakteristik seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata dengan saat dia berada di jejaring sosial. Saat didunia nyata mungkin dilihat karakternya sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak berbicara, namun lain halnya saat didunia maya. Karakter dia menjadi anak yang mudah bergaul dan asik untuk diajak bebicara.
Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim dengan mediasi layar dan nama samaran.

DAMPAK POSITIF dan NEGATIF INTERNET di LINGKUNGAN MAHASISWA

Banyak sekali dampak positif dari internet bagi mahasiswa, diantaranya:
Untuk mencari informasi tentang kampus (khususnya bagi mahasiswa baru)
Media sosial seperti Line dan Whatsapp yang sering sekali dipakai untuk mengkoordinasikan kelas, berkomunikasi dengan teman, berkomunikasi dengan dosen misalnya untuk mengatur jadwal pengganti.
Mencari materi tambahan, jurnal, ebook, artikel, informasi akademik
Ada Email yang digunakan untuk mengirim dan/atau menerima data materi atau hasil tugas.
Mahasiswa juga dapat mencari hiburan di internet, misalnya membaca berita atau majalah di internet, menonton lewat youtube, menulis blog bagi yang memiliki hobi menulis dan sebagainya.

Dampak Negatif dari Internet bagi Mahasiswa bisa saja karena terbiasa mencari materi di Internet, sehingga malas untuk membaca versi buku asli, bisa juga mahasiswa terlalu asik berselancar di internet sehingga melupakan tugasnya dan sebenarnya tergantung dari bagaimana mahasiswanya sendiri untuk mengatur internet agar menghasilkan hal positif bagi dirinya.



DAFTAR PUSTAKA



Maryono Y., Istiana B. P. 2008. Teknologi Internet & Komunikasi. Kota:Yudhistira Ghalia Indonesia








Tidak ada komentar:

Posting Komentar